Selasa, 08 Oktober 2013

makalah pijat bayi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Banyak penelitian menunjukan bahwa pemijatan pada bayi memberikan manfaat sangat besar pada perkembangan bayi, baik secara fisik maupun secara emosional. Pijat bayi akan merangsang peningkatkan aktifitas nervus vagus yang akan menyebabkan penyerapan lebih baik pada system pencernaan sehingga bayi akan lebih cepat lapar dan ASI akan lebih baik diproduksi.
Pengaruh positif sentuhan pada proses tunbuh kembang anak telah lama dikenal manusia. Namun, penelitian ilmiah tentang hal ini masih belum banyak dilakukan. Kulit merupakan organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai reseptor terluas yang dimiliki manusia. Sensasi sentuh/raba adalah indera yang aktif berfungsi sejak dini.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana teknik yang benar dalam memijat bayi









BAB II
PEMBAHASAN

A. Tinjauan Teori
2.1 Definisi Pijat Bayi
Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak berabad-abad silam lainnya. Bahkan diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia (Lee, 2009).
Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi dengan terapi sentuh dengan teknik-teknik tertentu sehingga manfaat pengobatan dan kesehatan tercapai.

2.2 Mekanisme Dasar Pijat Bayi
Satu hal yang sangat menarik pada penelitian tentang pemijatan bayi adalah penelitian tentang mekanika dasar pemijatan. Mekanisme dasar dari pijat bayi belum banyak diketahui. Walaupun demikian, saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa teori tentang mekanisme ini serta mulai menemukan jawabanya.
Diajurkan beberapa mekanisme untuk menerangkan mekanisme dasar pijar bayi, antara lain sebagai berikut : beta endorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan, penelitian mengungkapkan bahwa pijatan akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan kesiagaan (alertness) atau konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan akan mengubah gelombang otak.

2.3 Manfaat Pijat Bayi
Secara ilmiah tentang apa yang telah lama dikenal manusia, yaitu terapi sentuhan dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat.
Terapi sentuhan, terutama pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan dan dapat diukir secara ilmiah. Manfaatnya antara lain sebagai berikut :
1) Efek biokimia dan fisik yang positif
Efek biokimia dari pijat, antara lain menurunkan kadar hormone stress (catecholamine) dan meningkatkan kadar serotonin.
Selain efek biokimia. Pijatan memberikan efek fisik/kliniks yaitu antara lain meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari system immunitas (sel pembunuh alami), mengubah gelombang otak secara positif, memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan. Merangsang kesiagaan, membuat tidur lelap, mengurangi rasa sakit, mengurangi kembung dan kolik (sakit perut), meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya (bonding), meningkatkan volume air susu.
2) Meningkatkan berat badan
Penelitian yang dilakukan oleh prof. T. Field dan scafidi (1986 dan 1990) menunjukan bahwa pada 20 bayi premature (berat badan 1280 dan 1176 gram), yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan per hari 20% - 47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bulan, yang dipijat 15 menit, 2 kali seminggu selama 6 minggu juga didapatkan kenaikan berat badan 50% yang lebih dari control.
3) Meningkatkan pertumbuhan
Scenberg (1989) melakukan penelitian pada tikus dan menemukan bahwa tanpa dilakukan rangsangan raba/taktil pada tikus telah terjadi penurunan hormone pertumbuhan.
4) Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap
Umumnya, bayi yang dipijat akan tertidur lebih lelap, sedangkan pada waktu bangun konsentrasinya akan lebih penuh.
Di Touch Research Institute, Amerika, dilakukan penelitian pada sekelompok anak dengan pemberian soal matematika. Setelah itu dilakukan pemijatan pada anak-anak tersebut selama 2x15 menit setiap minggunya. Selanjutnya, pada anak-anak tersebut diberikan lagi soal matematikan lain. Ternyata, mereka hanya memerlukan waktu penyelesaian soal terdahulu, dan ternyata pula tingkat kesalahanya hanya sebanyak 50% dari sebelum dipijat (Roesli, 2008).
5) Membina ikatan kasih saying orang tua dan anak (bonding)
Sentuhan dan pandangan kasih orang tua pada bayinya akan mengalirkan kekuatan jalinan kasih di antara keduanya. Pada perkembangan anak, sentuhan orang tua adalah dasar perkembangan komunikasi yang akan memupuk cinta kasih secara timbal balik. Semua ini akan menjadi penentu bagi anak untuk secara potensial menjadi anak berbudi pekerti baik dan percaya diri (Kusumawati, 2009).
6) Meningkatkan produksi ASI
Berdasarkan penelitian Cyntia Mersmann (2000), ibu yang memijat bayinya mampu memproduksi ASI perah lebih banyak dibandingkan kelompok control. Pada saat menyusuhi bayinya, mereka merasa kewalahan karena ASI terus menerus menetes dari payudara yang tidak disusukan. Selain itu, pijat bayi akan membuat bayi cepat lapar. Makin banyak ASI disedot oleh bayi (menyusui), maka produksi ASI makin meningkat. Ini karena dalam proses produksi ASI berlaku hukuk supply and demand. Artinya, maka banyak ASI dikeluarkan, makin banyak pula ASI diproduksi, begitu pula sebaiknya.
Jadi, pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI perah sehingga periode waktu pemberian ASI secara eksklusif dapat ditingkatkan, khususnya oleh ibu-ibu karier (pekerja).
7) Sentuhan Ibu akan membuat bayi merasa nyaman
Sentuhan dan pijit pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman bagi bayi.
8) Sentuhan akan merangsang peredaran darah dan menambah energy sebenarnya, pijat berguna tidak hanya untuk bayi sehat tetapi juga bagi bayi sakit. Bahkan bagi anak sampai dewasa sekalipun. Walaupun masih perlu penelitian lanjutan untuk memastikan hasil-hasil penelitian terhadap terapi sentuh/pijatan, penemuan-penemuan yang telah dihasilkan sudah cukup menjadi alasan untuk dilakukanya pijat bayi secara rutin guna mempertahankan kesehatan bayi. Apalagi pijat bayi ini terbukti murah, mudah, dan telah biasa dilakukan di Indonesia sehingga bukan hal yang baru bagi kultur Indonesia (Roesli, 2008).
2.4 Pelaksanaan pemijatan bayi
Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai keinginan orang tua. Jika pemijatan dilakukan setiap hari sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7 bulan (Roesli, 2008). Pemijatan dapat dilakukan pada pagi hari (pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru) dan malam hari (sebelum tidur, ini sangat baik untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak). (Febriani, 2009).
Sebalum melakukan peminjatan perhatikanlah hal-hal berikut, antara lain : tangan harus bersih dan hangat, hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit bayi, ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap, bayi tidak selesai makan atau sedang tidak lapar, secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu minimum selama 15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan, duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang, baringkan bayi diatas permukaan kain yang lembut, rata, dan bersih, siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby oil/ lotion), serta mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara (Wicak, 2008)
Sedangkan selama melakukan pemijatan, diajurkan untuk selalu melakukan hal-hal berikut ini : memandang mata bayi, disertai pancaran kasih sayang selama pemijatan berlangsung; bernyayi atau putarkan lagu-lagu yang tenang/lembut, guna membantu menciptakan suasana tenang selama pemijatan berlangsung; awal pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan kemudian secara bertahap tambahkan tekanan pada sentuhan yang dilakukan, khususnya apabila sudah merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan; sebelum melakukan pemijatan, lumurkan baby oil atau lotion yang lembut sesering mungkin; sebaiknya, pemijatan dimulai dari kaki bayi karena umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Dengan demikian, akan memberikan kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain dari badannya disentuh. Karenanya urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki, perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung; tanggaplan pada isyarat yang diberikan oleh bayi. Jika bayi menangis, cobalah untuk menenangkan sebelum melanjutkan pemijatan. Jika bayi menangis lebih keras, hentikan pemijatan karena mungkin bayi mengharapkan untuk digendong, disusui, atau sedah mangantuk dan sangat ingin tidur; mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak bayi (baby oil).
Namun, kalau pemijatan dilakukan pada malam hari, bayi cukup diseka dengan air hangat agar bersih dari minyak bayi; lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi, dan hindarkan mata bayi dari baby oil/lotion (Roesli, 2008).
Dalam pemijatan pada bayi tidak dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut ini : memijat bayi langsung setelah selesai minum seharusnya diberi jarak kira-kira 2 jam setelah selesai minum; saat bayi dalam keadaan tidak sehat; memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat (biasanya dengan tanda bayi rewel, menangis, dan memberontak); dan memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi (Zahter, 2008).





2.5 Urutan Teknik Pijat Bayi
1) Kaki
a. Perahan cara India
Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang pemukul soft ball, selanjutnya gerakan tangan ke bawah secara bergantian, seperti memerah susu.
b. Telapak Kaki
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki.
c. Tarikan lembut jari
Pijatlah jari-jarinya satu per satu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan yang lembut pada tiap ujung jari.
d. Titik tekan
Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di seluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.
e. Punggung kaki
Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki kea rah jari-jari secara bergantian.
f. Gerakan menggulung
Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda, selanjutnya buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pangkal kaki.



g. Gerakan akhir
Setelah gerakan a sampai f dilakukan pada kaki kanan dan kiri, rapatkan kedua kaki bayi. Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada pantat dan pangkal paha. Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha kea rah pergelangan kaki.
2) Perut
a. Mengayuh sepeda
Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kekanan dan kiri.
b. Matahari
Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah membentuk gambar matahari) beberapa kali.
c. Gerakan I love you
“I” pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf “I”. “Love” pijatlah perut bayi membentuk huruf “L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah. “You” pijatlah perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah.




d. Gelembung atau jari-jari berjalan (walking fingers)
Letakan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan, selanjutnya gerakkan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-gelembung udara.
3) Dada
a. Jantung besar
Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda di tengah dada bayi/ulu hati, selanjutnya buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah membentuk bentuk jantung, dan kemudian ke ulu hati.
b. Kupu-kupu
Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu, dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada / ulu hati kea rah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati, selanjutnya gerakan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.
4) Tangan
a. Perahan cara India
Arah pijatan cara india ialah pijatan yang menjahui tubuh. guna pemijatan ini adalah untuk relaksasi atau melemaskan otot, caranya adalah peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi, selanjutnya, gerakkan tangan kanan mulai dari bagian pundak kearah pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan kanan kiri dari pergelangan tangan kea rah pundak, demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan dan kekiri ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.
b. Membuka tangan
Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan kearah jari-jari.
c. Putar jari-jari
Pijat lembut jari bayi satu per satu menuju kearah ujung jari dengan gerakan memutar, akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.
d. Punggung tangan
Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan anda, selanjutnya usap punggung tangannya dari pergelangan tangan kearah jari-jari dengan lembut.
e. Perahan cara Swedia
Arah pijatan cara Swedia adalah dari pergelangan tangan kearah badan. Pijatan ini berguna untuk mengalirkan darah ke jantung dan paru-paru. Caranya adalah dengan gerakan tangan kanan dan kiri anda secara bergantian mulai dari pergelangan tangan kanan bayi kearah pundak lalu lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi kearah pundak.




f. Gerakan menggulung
Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua telapak tangan, selanjutnya bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju kearah pergelangan tangan/jari-jari.
5) Muka
a. Dahi : Menyetrika dahi
Letakan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi, tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi luar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran buku, selanjutnya gerakkan ke bawah dan ke arah pelipis, kemudian gerakkan ke dalam melalui daerah pipi di bawah.
b. Alis : menyetrika alis
Letakkan kedua ibu jari anda diantara kedua alis mata, selanjutnya gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah menyetrika alis.
c. Hidung : senyum I
Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis, selanjutnya tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung kearah pipi dengan membuat gerakan ke samping dan keatas seolah membuat bayi tersenyum.
d. Mulut bagian atas : senyum II
Letakkan kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah sekat hidung, selanjutnya gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

e. Mulut bagian bawah : senyum III
Letakkan kedua ibu jari anda di tengah sagu, selanjutnya tekankan dua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke samping, kemudian ke atas dan ke arah pipi dan seolah membuat bayi tersenyum.
f. Belakang telinga
Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri, selanjutnya gerakkan kearah pertengahan dagu di bawah dagu.
6) Punggung
a. Gerakan maju mundur
Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan anda, selanjutnya pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher.
b. Gerakan menyerika
Pegang pantat bayi dengan tangan kanan, selanjutnya dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai bertemu dengan tengan kanan yang menahan pantat bayi seolah menyetrika punggung.
c. Gerakan melingkar
Dengan jari – jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat, selanjutnya mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.
2.6 Manfaat lain dari pijat bayi bagi kasus tertentu
Pada beberapa keadaan tertentu, pijat bayi dapat memberikan keunrungan tambahan seperti dalam kasus- kasus sebagai berikut :
1) Orang tua yang masih remaja
Orang tua yang masih remaja, umumnya tidak atau belum siap untuk menjadi orang tua karena mereka sendiri belum cukup dewasa. Pada kasus seperti ini pijat bayi akan meningkatkan kepercayaan diri mereka, meningkatkan rasa penerimaan atas keadaan menjadi orang tua, dan meningkatkan harga diri mereka sebagai orang tua.
2) Orang tua yang rasa ketertarikan pada bayinya kurang
Hal ini biasanya terjadi pada kasus-kasus seperti kehamilan dan kelahiran anak yang tidak di kehendaki atau tidak direncanakan, kompliksi kehamilan dan/ atau kelahiran, dan pemisahan ibu dan bayi untuk waktu tertentu karena kesehatan fisik/mental ibu, atau kesehatan bayi. Pada keadaan tersebut, pijat bayi dapat mendekatkan hubungan orang tua dengan bayinya.
3) Orang tua angkat
Oleh karena tidak pernah mengandung bayi yang diangkat, orang tua angkat tidak merasakan kedekatan dengan bayinya sebelum bayi ini dilahirkan. Pijat bayi akan membantu menciptakan ikatan yang lebih kuat antara orang tua angkat dengan bayinya. Mereka akan lebih cepat mengenal dan merasakan bahwa mereka saling terikat delam satu keluarga.
4) Post operasi seksio caesarea
Bayi yang dilahurkan melalui bedah ceasar tidak akan menerima rangsangan taktil seperti bayi yang dilahirkan normal. Disamping itu, umumnya bayi ini akan kurang siaga (alert) karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada ibu. Untuk beberapa waktu mungkin ibu dan bayi tidak akan bersama-sama. Ibu akan merasa kesakitan dan tidak nyaman, sedangkan ayah mungkin akan mempunyai perasaan bersalah atau sedih karena istrinya harus operasi. Pijat bayi akan lebih cepat menyatukan orang tua dan bayinya, serta akan menolong mereka melepaskan perasaan-perasaan negative tersebut.
5) Sakit perut (colic)
Colic atau sakit perut pada bayi ditunjukkan oleh bayi secara khas, yaitu dengan ‘tangis sakit’ yang melengking. Secara teori penyebab kolik (colic) yang menonjol antara lain susunan saraf autonomy yang tidak seimbang. Adanya gangguan pada pertumbuhan mekanisme control tidur/bangun, atau gangguan interaksi antara orang tua dan bayi. Kolik juga sering dihubungkan dengan adanya gangguan pada saluran pencernaan dan kesukaran makan.
Untuk mengurangi kolik ini, para orang tua dianjurkan untuk memijat bayinya pada waktu kolik berlangsung pada waktu menjelang tidur.
6) Asma
Asma sangat erat hubunganya dengan rangsangan fisik dari luar, seperti adanya serabut atau debu, tetapi juga dapat berhubungan dengan factor psikologis seperti adanya kegelisahan. Pijat telah menunjukkan kebersihan untuk melebarkan saluran nafas/udara yang menyempit.
Pijat adalah terapi umum untuk relaksasi. Peneliti dewasa ini meneliti akibat dari pijat bayi dan pijat pada remaja. Hasil peneliti menunjukan bahwa dengan pijat terjadi penurunan rasa gelisah dan depresi, disamping kurangnya serangan asma dan gangguan saluran nafas.
7) Bayi dari ibu HIV positif
Peneliti saat ini sedang mempelajari apakah terapi pijat dapat mempengaruhi peningkatan fungsi kekebalan tubuh pada bayi-bayi dari ibu dengan HIV positif dan apakah terapi pijat yang diberikan oleh orang tua dapat meningkatkan perkembangan mental, motoric, dan perkembangan social bayinya. Penelitian menyimpulkan bahwa pemijatan pada bayi dengan HIV-positif menghasilkan kenaikan berat badan, perkembangan motoric yang lebih baik.
8) Bayi kurang bulan (premature infant)
Bayi premature mengalami kehangatan dan kenyamanan dalam kandungan ibu dalam waktu yang singkat. Selain itu, mereka akan lebih sering disuntik dan mengalami pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium yang menyakitkan. Dengan demikian, mereka harus belajar sejak awal perabaan dapat pula merupakan sesuatu yang menyenangkan serta penuh kasih sayang yang sejuk sajak dari hari pertama (Roesli, 2008).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar